Jakarta, 16 April 2024 - Maritim Muda Nusantara yang diwakili oleh divisi Creative
Communication Officer mengunjungi Museum Bahari Jakarta. Museum Bahari Jakarta yang terletak di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa di Jalan Pasar Ikan No 1, Penjaringan, Kota Jakarta Utara, merupakan museum yang dibawahi oleh Pemda DKI Jakarta. Museum Bahari dikelilingi oleh benteng peninggalan zaman dahulu yang dinamakan Benteng Batavia, merupakan cikal bakal nama Jakarta. Museum Bahari banyak menyimpan sejarah seputar kelautan dan kebaharian serta tersimpan berbagai koleksi terkait kelautan dan kebaharian. Oleh karena itu, museum ini banyak menyajikan replika perkapalan dan koleksi alat perkapalan. Museum ini dibangun untuk dapat mengeksplorasi nilai-nilai kebaharian bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari, serta dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan. Sebagai upaya merealisasikan misi yang dijalankan, Museum Bahari mulai menciptakan sebuah pengembangan eksplorasi kebaharian dengan meningkatkan adanya pelayanan publik terkait informasi kebaharian nusantara dengan eksplorasi, menjadikan tempat kunjungan publik yang edukatif, informatif, berwawasan sejarah maritim, dan rekreatif.
Terdapat pula sebuah peta Batavia yang dilukis pada tahun 1818, di mana lokasi Museum Bahari juga terdapat di peta tersebut. Gedung Museum Bahari dahulu juga berfungsi sebagai gudang rempah-rempah zaman VOC, dan lokasi gedung ini dekat dengan pelabuhan Sunda Kelapa. Kawasan di Kota Tua juga dekat posisinya dengan gedung yang ada di peta Batavia. Tata kota yang berada di peta merupakan tata kota bentukan Belanda. Maka tidak heran, jika Museum Bahari ini memiliki keunikan yang dikelilingi oleh benteng peninggalan zaman Batavia dahulu.
Museum Bahari juga terdapat beberapa patung-patung yang menjelaskan terkait bagaimana orang-orang Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang masuk kemudian menjajah Indonesia. Seperti salah satu tokoh pada gambar diatas merupakan Cornelis de Houtman yang dikenal sebagai orang Belanda pertama, masuk ke wilayah Indonesia, tepatnya di Banten. Tokoh ini sangat diterima baik oleh orang-orang pribumi Banten, bahkan Sultan Banten. Sehingga mereka melakukan hubungan kerja sama yang baik, namun pada akhirnya Cornelis de Houtman bersama pasukannya melakukan tindakan tidak adil sehingga rakyat pribumi marah terhadapnya.
Dengan beragam sejarah yang dimiliki oleh Museum ini, tentu para pengunjung tidak perlu khawatir jika baru pertama kali datang ke museum ini, karena terdapat Bioseum Malahayati, sebuah pertunjukan layar lebar animasi seputar kemaritiman yang sangat edukatif dan cocok untuk disaksikan oleh anak-anak dan keluarga sebagai pengenalan sejarah maritim. Dengan ruang yang nyaman serta fasilitas yang memadai tentunya pengunjung akan merasa betah berada di dalam untuk menyaksikan animasi sejarah maritim nusantara.
Jika sobat mariteamz ingin lebih jauh mengenal dunia maritim yang ada di Museum Bahari, dapat mengunjungi YouTube Chanel Maritim Muda Nusantara.
( https://youtu.be/Gcia3_uzECQ?si=isXwKJjEX4YKkvSN )
By : Ilham, Rayra, dan Fitri.